“Gundhul-gundhul pacul-cul gembelengan. Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembèlengan. Wakul ngglimpang seganĂ© dadi sak latar”

Pernah mendengar lagu ini kan? Lalu, sempatkah kita mencari tahu artinya? Yah..lalu di seribu situs kita kan menemu makna bahwa gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.. Bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, bagi pemimpin yang sudah kehilangan empat indera tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan)

What? Mengapa langsung mengaitkannya pada pemimpin? Hello gais...what’s happen? Mengapa tidak mengaitkan pada diri sendiri? Malu untuk intropeksi? Terlepas dari sebuah diskusi panjang, apakah lagu ini karya dari R.C. Hardjosubroto ataukah Sunan Kalijaga, setidaknya bagi kami, Tembang Jawa ini tidaklah sesederhana itu. Masak tik-sithik njur pemimpin, tik-sithik njur salahe pemimpin. Wong Jawa kok nggaplesi, jian ra mbois blass!

Oke..bahwa gundul, adalah sebentuk kepala tanpa rambut (belum mengandung tafsir kehormatan, ini kami sepakat) tapi melihat dan menimbang sikap dan prisip Jawa kami mengartikan bila menginginkan kehormatan maka biarkan wakul ngglimpang sak ratan. Berbagilah pada siapapun, berikanlah sepanjang mata memandang maupun sepanjang jalan kehidupan apa yang sanggup untuk kita diberikan.


Dan, tembang ini lagu anak-anak yang dinyanyikan dengan ceria lho...masa, ceritanya mrotes pemimpin dengan suka ria dan ceria? 


Sumber Foto: https://www.pinterest.co.uk/pin/642255596832088862/ serta https://www.gettyimages.com/detail/photo/three-young-nerds-with-thinking-caps-royalty-free-image/678860582



0 komentar:

Post a Comment

 
Top